Mengenal Kain Breathable untuk Jersey Lari dan Ciri-Ciri Utamanya
Ketika Anda sedang berbelanja mencari jersey olahraga secara umum, termasuk jersey lari, Anda barangkali sering mendengar istilah “breathable fabric” alias “kain breathable”. Pada dasarnya, kain seperti ini memiliki sirkulasi udara yang baik agar air, termasuk keringat, bisa menguap keluar lewat pori-pori pada kain sehingga tidak terperangkap di bagian dalam dan membuat tubuh jadi terasa gerah. Secara bersamaan, kain breathable juga bisa mencegah meresapnya air dari luar, meskipun hal ini tidak serta-merta membuat kain breathable kedap air alias water resistant.
Meski demikian, pada dasarnya kain “breathable” alias kain yang bisa “bernapas” untuk kaos lari bisa menjaga tubuh Anda tetap sejuk walaupun suhu tubuh meningkat selama berolahraga. Apalagi, sebagai negara beriklim tropis, tak diragukan lagi kalau Indonesia bisa dibilang selalu panas nyaris sepanjang tahun. Jadi, mengenakan jersey lari yang terbuat dari kain breathable seperti jersey running Nike atau merk apapun jadi pilihan yang sangat layak untuk dipertimbangkan, kan?
Kain Breathable Untuk Jersey Lari
Nah, Anda tertarik ingin membeli atau membuat jersey running custom dengan kain breathable yang khusus ini? Pertama, Anda perlu mengenal apa saja faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika mencari baju lari atau baju olahraga apapun yang dibuat dengan jenis kain khusus yang satu ini. Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Faktor Utama Jersey Lari dari Kain Breathable Berkualitas
1. Konstruksi dan berat kain
Secara garis besar, anyaman atau serat-serat kain yang lebih rapat berarti pori-pori yang lebih kecil, alias sifat “breathable” kain yang lebih kecil juga. Sebaliknya, kain dengan ukuran anyaman atau serat yang lebih renggang berarti kain yang lebih “breathable” karena ukuran pori yang lebih besar.
Di samping itu, bahan benang kain yang lebih tips dan lembut juga bisa memengaruhi seberapa “breathable” kain tersebut. Sebagai contoh ringkasnya, coba Anda pegang selembar kan dan lihat seberapa banyak cahaya yang menembus kain tersebut. Apabila ada lebih banyak cahaya yang menembus, kain tersebut biasanya lebih bisa bernapas.
Baca Juga :
Karakteristik Kain yang Nyaman dan Memuaskan
5 Tips Penting Desain Jersey Running Custom Keren
2. Kemampuan Mengatur Kelembapan
Kain breathable yang lebih ringan untuk baju atletik lari biasanya cenderung bisa membantu mencegah penumpukan keringat selama Anda berlari. Hanya saja, jenis kain yang lebih berkualitas, terutama yang cepat kering dan bisa mencegah kelembapan jauh lebih direkomendasikan. Pasalnya, bahan kaos lari yang bagus dengan kemampuan seperti ini bisa memanfaatkan kemampuan alami tubuh dalam menurunkan temperaturnya dengan menguapkan kelembapan dari kulit.
3. Ukuran Baju
Pada umumnya, pilihlah baju yang ukurannya lebih longgar. Hal ini jika Anda membutuhkannya untuk aktivitas yang cenderung lebih santai. Sementara itu, jika Anda akan mengenakan kaos untuk aktivitas yang lebih intens dan aktif seperti jersey lari, pilihan terbaik adalah memilih baju yang ukurannya pas di badan. Sebab, kemampuan kain “breathable” pada dasarnya akan bekerja jauh lebih optimal apabila kainnya langsung bersentuhan pas dengan kulit.
Tentu saja, hal ini bukan berarti Anda lantas memilih kaos lari yang ukurannya ketat atau malah sempit. Ingat, yang penting adalah memilih baju dengan ukuran yang pas di badan.
jersey lari printing
4. Fitur Mesh Panel dan Air Vent
Faktor yang satu ini sebenarnya adalah opsional alias tidak sebegitu urgennya, tapi tetap layak untuk dipertimbangkan. Kedua fitur tersebut biasanya bisa ditemukan pada berbagai produk jersey lari buatan merk ternama, seperti yang banyak dijual di berbagai toko yang jual jersey running dan alat olahraga lainnya. Baik mesh panel dan air vent paling umum ditemukan pada kaos lari yang memiliki fitur UPF alias perlindungan dari sinar UV dari matahari.
Jenis-Jenis Kain “Breathable” dan Sifatnya
Kalau begitu, sebenarnya seperti apa ya kain “breathable” itu? Sebenarnya, ada beberapa jenis kain “breathable” yang bisa Anda temukan di pasaran. Bahkan, kain-kain seperti ini juga sebenarnya sangat umum di telinga Anda, lho!
1. Katun Untuk Jersey Lari
Siapa yang tak kenal katun? Serat katun bahkan sering jadi bahan campuran untuk kain lainnya, termasuk baju untuk aktivitas di luar ruangan. Keunggulan dari katun adalah karakteristiknya yang lembut, tahan dalam, dan mudah dirawat. Di samping itu, katun juga cenderung bisa diaplikasikan untuk berbagai jenis baju dan kebutuhan yang berbeda seperti T-shirt kasual dan kemeja kerja.
Akan tetapi, katun bisa dengan mudah menyerap kelembapan alias keringat, sehingga tidak ideal digunakan sebagai bahan jersey lari. Sebab, penyerapan keringat berarti tidak terjadi penguapan keringat yang bisa menjaga tubuh bebas gerah selama berolahraga.
2. Nilon dan Polyester Paling Cocok Untuk Jersey Lari
Banyak baju olahraga, termasuk desain kaos lari, yang memanfaatkan kedua jenis bahan sintetis ini. hal tersebut tidak terlalu mengherankan, terutama mengingat bahwa baik nilon dan polyester – terutama jenis yang benar-benar berkualitas – bisa menyingkirkan kelembapan dan keringat dengan mudah lewat penguapan, dan cepat kering. Di samping itu, permukaan kain yang halus bisa mencegah rasa tak nyaman atau iritasi karena bergesekan dengan kulit terus-menerus selama berlari.
Hanya saja, sayangnya baik kain nilon maupun polyester tidak selembut katun dan cenderung bisa “menangkap” dan menahan bau, termasuk bau keringat. Di samping itu, sifat “breathable” kain sangat ditentukan oleh ukuran benang dan anyamannya. Artinya, tidak semua jenis nilon dan polyester bersifat “breathable”.
UV Milano Kain Jersey Lari Breathable Polyester
3. Rayon
Anda bisa temukan beragam jenis kain yang dikenal sebagai rayon, viscose, dan lycocell. Artinya, pilihannya sangat beragam. Di samping itu, kain rayon sering dicampur dengan jenis kain lain untuk menghasilkan kain khusus dengan karakter yang berbeda.
Kain rayon dapat dikenali dari permukaannya yang lembut dan karakter “breathable”-nya yang terbilang cukup baik. Di samping itu, kain ini juga bisa kering dengan cepat. Hanya saja, jika dibandingkan dengan nilon atau polyester, rayon tidak terlalu unggul dalam urusan kontrol kelembapan dari keringat. Baju yang terbuat dari rayon juga mudah kusut, dan sering kali harus dicuci dengan metode dry cleaning. Artinya, dari segi perawatan, jersey lari dari kain rayon cukup merepotkan.
4. Merino Wool
Kain Merino wool ini boleh jadi tidak terlalu populer di Indonesia. Akan tetapi, di negara yang mengenal musim dingin, baju olahraga dari Merino wool adalah pilihan andalan ketika beraktivitas ketika bulan-bulan dingin sudah tiba. Karenanya, tak heran kalau ada banyak kaos lari lengan panjang, bahkan baju rangkap alias base layer lengan panjang yang terbuat dari Merino wool.
Keunggulan dari kain ini adalah kemampuan “breathable”-nya yang baik, punya jenis atau pilihan yang ringan, dapat mengontrol kelembapan, serta tidak menahan bau seperti halnya kain sintetis. Hanya saja, kain ini cenderung kurang tahan lama, terutama jika dibandingkan dengan katun, nilon, dan polyester.
Nah, itulah penjelasan singkat tentang kain “breathable” yang dapat digunakan untuk membuat jersey lari, serta ciri-ciri dan kelebihan maupun kekurangannya. Dari jenis-jenis kain di atas, mana yang jadi pilihan Anda, terutama jika Anda ingin membuat jersey sendiri dengan desain custom?
Jika Anda Ingin Membuat Jersey Running, Kaos, Polo, Jaket, Hoodie Dsb yang Berkualitas Dengan Harga Terjangkau silahkan Hubungi Kami di :
SMS / CALL / Whats App
Kata terkait : jersey lari, jual jersey running, baju atletik lari, jersey running custom, kaos lari, desain kaos lari, jersey running nike, bahan kaos lari yang bagus, kaos lari lengan panjang