Sejarah Apparel Jersey Timnas Indonesia, Mulai dari Jersey Abal-Abal Sampai Nike dan Mills

Setelah mengakhiri kerjasama selama 12 tahun dengan Nike, PSSI menggaet brand lokal Mills sebagai sponsor apparel jersey timnas Indonesia pada tahun 2019 kemarin.
Salah satu alasannya adalah bentuk dukungan terhadap UMKM dan produk lokal. Apalagi, produk apparel lokal saat ini sudah tak lagi kalah dengan brand apparel Eropa atau Amerika.
Lewat kerjasama tersebut, Mills Apparel bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan apparel Timnas Indonesia segala usia maupun untuk timnas putra atau putri.
Meski demikian, ini bukanlah pertama kalinya PSSI menggandeng produsen lokal sebagai pemasok apparel kit timnas, lho! Kalau melihat sejarah apparel timnas Indonesia dari masa ke masa, justru sebenarnya timnas kita sudah sangat sering menggunakan produk lokal.
Sebelum Ada Sponsor Apparel Jersey Timnas Indonesia…
Meskipun Timnas Indonesia sering terlihat mengenakan kostum yang menyematkan logo-logo brand internasional seperti Adidas, Diadora, dan Nike, ternyata brand-brand tersebut sama sekali tidak memiliki ikatan apapun dengan PSSI, lho!
Mengapa? Karena ternyata semua jersey tersebut dibeli oleh PSSI dari distributor. Kalau menurut cerita mantan Sekjen PSSI Nugraha Besoes seperti yang dilansir dari Liputan6.com, paling mentok PSSI meminta harga diskon. Soalnya, brand-brand tersebut belum memandang Timnas Indonesia sebagai partner bisnis yang menguntungkan.
Walaupun begitu, rupanya PSSI masih punya cara untuk menghemat budget untuk jersey. Yaitu menjalin kemitraan dengan perusahaan garmen lokal untuk memproduksi jersey replika dari berbagai brand besar.
Kebetulan, Bambang Sucipto yang kala itu merupakan pengurus Persija memiliki bisnis garmen. Dari sana, kemudian muncul plesetan Adidas Made in Bangcip di skuad Tim Garuda.
Menurut cerita Sudirman, pemain timnas pada tahun 1990-an, jersey replikan yang dibuat perusahaan garmen lokal lebih berat dan tebal. Akibatnya, pemain jadi kegerahan.
Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Tim Garuda. Seperti penuturan Bambang Nurdiansyah, striker yang berperan besar membawa timnas meraih gelar SEA Games 1991, momen dan kenangan selama mengenakan jersey tersebut tak bisa dibayar dnegan apapun.

Jersey tim nasional dari tahun 1986-2001
Mulai Dilirik Apparel Asing dan Cibiran untuk Desain Jersey Timnas
Nah, begitu memasuki periode awal tahun 2000-an, beberapa brand apparel asing mulai menunjukkan minat untuk bekerjasama sebagai apparel jersey timnas Indonesia. Hanya saja, bentuk kerjasamanya waktu itu masih sebatas barter.
Artinya, PSSI hanya mendapatkan stok jersey untuk skuad Tim Garuda saja, tapi tidak memperoleh sepeser pun dari kerjasama tersebut. Tapi, karena kerjasama inilah timnas sempat mengenakan kostum Nike dan Adidas pada 2000 s.d 2003.
Menjelang Piala Asia 2004, apparel lokal Ghazali Sports dari Semarang mencatatkan diri ke dalam daftar apparel Indonesia. Perusahaan ini dimiliki oleh Muhammad Ghazali, yang kala itu merupakan asistem manajer timnas.
Jersey lokal buatan Ghazali Sports pertama kali dikenakan Ponaryo Astaman dkk. pada saat bertanding di China. Sayangnya, desain jersey yang dipakai pada saat itu malah mendapatkan banjiran kritik pedas.
Para suporter menilai desain jersey timnas dari Ghaazali Sports norak dengan adanya lambang Garuda berukuran besar yang menempel di dada. Kritik tersebut jelas membuat Ghazali sedih, mengingat bahwa ia menawarkan kerjasama untuk membantu PSSI dan timnas.
Padahal, para pemain timnas sama sekali tidak mempersoalkan jersey tersebut, maupun kualitas bahannya. Bahkan Ponaryo Astaman beranggapan bahwa jersey dari Ghazali Sports lumayan enak dipakai dan tidak seberat jersey klun.
Desain jersey dari brand Ghazali Sports tak hanya dikenakan pada momen Piala Asia, tapi juga sempat muncul pada gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2008.

Jersey Tim nasional Indonesia
Resmi Bekerjasama dengan Adidas
Pada ajang Piala AFF 2004, Tim Garuda untuk pertama kalinya mengenakan jersey sponsor dari brand besar secara resmi di event internasional. Karena pada saat itu, Adidas remi menjadi sponsor apparel jersey bola timnas Indonesia dengan kontrak selama dua tahun.
Tak hanya timnas saja, Adidas juga menjadi sponsor dengan kontrak eksklusif bagi tiga pemain yang jad pilar kesukesan pada saat itu: Boaz Solossa, Ortizan Solossa, dan Ilham Jayakesuma.
Ketiga pemain tersebut memang tengah berada pada puncak kesuksesan pada momen Piala AFF 2004. Ditambah dengan produksi massal jersey timnas yang tersedia di gerai-gerai Adidas, antusiasme masyarakat karena akhirnya bisa memiliki jersey timnas yang resmi membuat angka penjualannya meroket tajam.

Jersey tim nasional dari masa ke masa dari tahun 2002 – 2020
Langsung Lanjut dengan Nike
Meningkatnya pamor Tim Garuda di panggung internasional plus kesuksesan Adidas sebagai sponsor apparel jersey timnas Indonesia rupanya tak luput dari perhatian Nike, kompetitor utamanya. Karena itu, begitu kontrak Adidas selesai, Nike tak buang waktu dan langsung menyodorkan kontrak jangka panjang pasca gelaran Piala AFF 2007.
Nilai kontrak yang ditawarkan Nike pun bukan main. Kabarnya, Nike bersedia menggelontorkan dana sampai dengan Rp 10 M per tahun untuk bekerjasama dengan PSSI.
Ditambah lagi, gelaran Piala Asia 2007 pada saat itu diselenggarakan di empat negara sekaligus: Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Jadi tak heran kalau Nike menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat dominasinya di negara-negara ASEAN. Apalagi, semua timnas negara tuan rumah juga disponsori oleh brand asal Amerika tersebut.
Dan untuk pangsa Indonesia, Nike membuat jargon “Ini Kandang Kita” yang sukses membakar semangat seluruh masyarakat Tanah Air. Ditambah lagi, Nike juga menunjuk tiga bintang timnas sebagai brand ambassador mereka: Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono, dan Elie Aiboy.

jersey timnas-buat jersey bola
Kerjasama Nike sebagai sponsor apparel jersey timnas Indonesia berlangung lama selama 12 tahun, tepatnya sepanjang 2007 sampai dengan 2019. Menariknya, Nike tetap bertahan sebagai sponsor meskipun sepanjang periode tersebut terjadi banyak polemik di dalam tubuh PSSI dan tercorengnya citra sepak bola Tanah Air karena serangkaian kasus yang kontroversial.
Tapi, seperti yang sudah Anda ketahui, kontrak tersebut telah berakhir dan PSSI beralih menggaet produsen lokal yaitu Mills Apparel sebagai sponsor jersey timnas. Artinya, jersey timnas Indonesia 2020 disponsori oleh brand lokal satu ini.
Mengenal Mills Apparel
Berdasarkan informasi dari Mills Apparel Wikipedia, brand yang satu ini merupakan brand milik PT Mitra Kreasi Garmen. Apparel Mills berasal dari Jakarta dan jersey-nya secara resmi mulai dikenakan timnas sejak 14 Februari 2020. Kontrak antara Mills dengan PSSI sendiri berlangsung selama 2 tahun.
Dan sama seperti sponsor apparel jersey timnas Indonesia resmi yang sebelum-sebelumnya, Mills juga akan menyediakan apparel untuk seluruh kebutuhan timnas semua usia serta timnas wanita. Tak hanya itu saja, Mills juga menyediakan seragam untuk seluruh aktivitas PSSI, termasuk kursus wasit dan pelatih, hingga kebutuhan asosiasi provinsi.

Apparel Jersey Timnas Indonesia Mills
Mills Apparel memang belum jadi apparel Indonesia yang mendunia. Akan tetapi, semoga statusnya sebagai sponsor apparel jersey timnas Indonesia resmi saat ini bisa jadi momen untuk brand-brand apparel lokal lainnya agar semakin PD unjuk gigi, ya!
Jika Anda Ingin Membuat Jersey Futsal, Polo, Jaket, Hoodie Dsb yang Berkualitas Dengan Harga Terjangkau silahkan Hubungi Kami di :
SMS / CALL / Whats App
Kata terkait : apparel jersey timnas indonesia, mills apparel, apparel timnas indonesia dari masa ke masa, apparel indonesia yang mendunia, mills apparel wikipedia, mills sport punya siapa, daftar apparel indonesia, jersey timnas indonesia 2020, apparel mills berasal dari